Kamis, 28 Februari 2019

Tips Mengatasi Writer's Block Ala Penulis Sadis




Hello Gaess, kali ini kita bahas writer’s block, ya. Writer’s block adalah kondisi di mana otak sedikit terganggu oleh kehadiran mantan, eh, setan eh maksudnya terganggu karena keadaan yang membuat kita sulit memikirkan ide dan menggerakkan jari untuk meneruskan tulisan (teori Amy).
Beberapa hal yang diduga menjadi penyebab kemunculan writer’s block, di antaranya,

1.      Tidak ada inspirasi. Inspirasi itu tidak seperti bayangan masa lalu yang selalu muncul, lho. Kadang kita mesti sedikit berusaha hanya untuk mendapat ide membuat sebuah tulisan atau meneruskan tulisan yang jarang dibelai.

2.      Terlalu perfeksionis (sempurna). Sudah hampir selesai, tapi selalu merasa kurang. Dibaca bolak-balik, selalu merasa ada yang salah. Boleh si berpikir seperti itu, tapi kalo terus-terusan, kapan selesainya? Yang ada malah kita mati ide di tengah tulisan. Simpelnya, terjebak dalam sosok kesempurnaan kita sendiri. Inget, tidak ada karya yang sempurna, kan ya?


3.      Takut dengan pendapat pembaca (saya sering begini). Komentar negatif dan menjatuhkan tetap menjadi momok untuk para penulis. Ya, tidak semua pembaca paham bagaimana rasanya menulis, kan? Tanggapan para pembaca kadang mematikan semangat penulis, lho. Jadi, buat para pembaca, komen yang bijak, ya!

4.      Ragu dengan kemampuan sendiri. Merasa belum percaya diri untuk mem-publish karya sendiri. Biasanya pemula nih yang sering gini. Minder, malu, tidak PD dan perasaan lainnya.


5.      Mood yang tidak stabil, yang berpengaruh pada buyarnya ide. Ini yang sering dialami dan menjadi alasan klasik para penulis. Memang benar, mood penulis itu bagaikan oksigen. Mood tidak bagus, tulisan hancur. Mood hancur, tulisan kosong alias kagak nulis.

6.      Kondisi lingkungan yang kurang kondusif, membuat tidak nyaman, sulit berkonsentrasi dan lain lain. Sebagian penulis memilih tempat tidak biasa untuk menelurkan karya. WC, gudang, sudut kamar atau kuburan bisa menjadi pilihan bagi para penulis dengan tipe tidak bisa konsen di tengah keramaian.


7.      Kurang data. Sudah garap cerbung sampai separuh, tapi ngadat? Mungkin kamu kurang data. Bukan data lengkap mantan atau calon masa depan, ya. Data yang dimaksud adalah detil cerita, referensi atau outline yang tidak sesuai (bagi yang pakai).

8.       De el el

Nah, setelah tahu pengertian dan penyebabnya, kita lanjut cara mengatasinya, ya. Tips mengatasi writers’ block ala Amy (penulis sadis)
1.      Refresh
Layaknya ponsel, otak pun butuh istirahat dan penyegaran. Saat otak terasa lelah dan tak mampu berfikir dengan baik, cobalah sedikit refreshing. Tak perlu piknik keluar kota, ke gunung, ke pantai, ke rumah mantan, ke rumah calon mertua atau sebagainya. Kalian cukup berjalan keluar rumah. Menyapa taman, ngobrol dengan tetangga, bercanda dengan Mbak Kunti atau godain Mas Pocong.

2.      Lakukan Hobi
Setiap orang punya hobi. Dan tidak menyangkal jika hobi bisa kembali membuat moodmu bagus dan pikiran pun kembali tenang.

3.      Membaca
Merasa stuck karena kehabisan ide? Cobalah membaca. Membaca itu bukan masalah hobi ya gaes, tapi, kebutuhan. Membaca dan menulis itu dua kegiatan yang tidak bisa dipisah. Bagaimana kita menulis jika tidak mau membaca. Salah satu hal yang membuat kita ngadat menulis biasanya adalah kehabisan ide. Sebenarnya bukan kehabisan ide, tapi lebih ke masalah kehabisan data. Yups, kalian tidak punya cukup data dan wawasan untuk meneruskan tulisan. Jadi, saat lagi stuck, cobalah membaca. Males buka buku, bisa buka gugel, kan?

Dalam membuat cerita, kita tidak bisa nulis begitu saja. Perlu riset dan membaca beberapa hal. Itu sangat penting, ya. Nggak mau kan karya kita jadi tulisan sampah ,tidak berbobot?

4.      Menonton
Kalian tipe yang tidak telaten membaca? Menonton bisa menjadi alternatif. Kurang data? Coba search video yang berkaitan dengan story kita. Kehabisan ide? Coba putar kembali film koleksi kamu yang serupa dengan cerita yang kalian garap.

5.      Mendengarkan musik
Dunia sepi tanpa musik. Benar! Hobi atau tidak, mendengarkan musik yang sesuai dengan suasana hati akan membuatmu lebih baik. Tidak percaya? Lakukan saja. Saat kalian suntuk, kehabisan ide, merasa otak penuh, ambil buku dan pena, putar playlist favorit, dan turuti naluri kalian. Biasanya saat meresapi lagu kita cenderung merenung kemudian menulis sesuatu, kan? Teruskan saja! Siapa tahu jadi cerita.

6.      Chatting
Setelah disibukkan aktifitas menulis yang menguras otak, kadang kita melupakan teman atau kerabat. Maka, jika berada dalam situasi bosan, cobalah untuk menghubungi beberapa teman atau kerabat. Bicarakan apa saja. Beruntung jika kalian punya teman yang pengetahuannya luas (seperti saya, plakk). Ajaklah mereka membahas hal yang sedang viral. Itu penting lho, selain sebagai penambah wawasan juga menjadi ide cerita.

7.      Scroll social media
Biasakan untuk mengikuti halaman atau akun yang setidaknya memberi manfaat. Jangan hanya berisi halaman un-faedah, ngebucin setiap detik atau akun yang berandanya penuh badword. Laman-laman informasi dan akun-akun kepenulisan akan sangat membantu kalian yang sering ngadat menulis.

8.      Tidur
Jika semua cara sudah dicoba, dan hasilnya nihil, tarik selimut, tidur. Tak jarang ketika menjelang tidur kita justru mendapatkan ide. Kenapa? Karena sebelum terpejam kita cenderung memikirkan banyak hal. Apa yang sudah kalian lakukan, atau memikirkan hal berkesan yang kalian alami. Coba saja sedikit tambahkan imajinasi, bisa jadi ide cerita, lho.

9.      Niat
Tips terakhir, ini yang sangat penting. Di antara semua tips, ini yang paling jitu. Tips di atas tidak berguna jika kalian sendiri tidak berniat untuk mengakhiri kisah cinta kita, eh, mengakhiri masa writer’s block maksudnya. Tanamkan dalam diri kita sendiri jika kita harus selalu produktif dan terus menulis.

Itu dia beberapa tips (un-faedah) mengatasi writers block ala saya. Semua orang punya cara berbeda. Semoga bermanfaat.

TTD Tukang Nulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar